SELAMAT DATANG (^_^)

Senin, 16 November 2015

GULMA

GULMA
Gulma merupakan tumbuhan yang dapat beradaptasi dan menimbulkan gangguan pada pertanaman secara langsung ataupun tidak langsung terhadap tanaman, pertumbuhannya tidak dikehendaki karena dianggap sebagai pesaing bagi tanaman budidaya dalam hal memperebutkan unsur- unsur hara, air, cahaya, dan sebebagainya, sehingga dapat mempengaruhi penurunan hasil produksi. Klasifikasi gulma/ penggolongan gulma didasarkan pada kesamaan aspek- aspek biologi yang terkait dengan kemampuan adaptasi lingkungan, kemampuan bersaing dengan tanaman pokok, atau responnya terhadap pengendalian, dan sebagainya.

Penggolongan gulma diantaranya sebagai berikut :
Berdasarkan habitatnya
Gulma obligat yaitu gulma yang hidup pada tempat yang sudah ada campur tangan manusia, seperti pada daerah pemukiman dan pertanian. Sebagai contoh, gulma babadotan (Ageratum conyzoides) dan gulma ceplukan (Physalis angulata) hidup pada habitat pertanian.
Gulma fakultatif adalah gulma yang hidup pada tempat yang sudah ataupun belum ada campur tangan manusia. Sebagai contoh, gulma bawang liar (Allium sp.), pakis-pakisan (Ceratoptoris sp.dan Nephrolepsis sp.).

Berdasarkan sifat gangguannya
Gulma biasa (common weed) adalah gulma yang menyebabkan gangguan kurang nyata pada tanaman budidaya.
Gulma ganas (noxious weed) adalah golongan gulma yang gangguannya nyata. Beberapa ciri gulma ganas yaitu menimbulkan kemerosotan hasil secara nyata, cara perbanyakan vegetatif dan ataupun generatif berlangsung cepat, laju pertumbuhan vegetatif sangat tinggi, propagula (alat perkembangbiakannya) mempunyai dormansi yang ekstrim, mampu bertahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.

Berdasarkan Daerah Asal
Gulma domestik adalah gulma asli di suatu tempat/daerah, contohnya gulma alang-alang (Imperata cylindrica) di Indonesia. 
Gulma eksotik yaitu gulma yang berasal dari daerah (negara) lain, contohnya gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan gulma kiambang (Salvinia molesta) berasal dari negara lain.

Berdasarkan Tempat Tumbuh
Gulma terrestrial adalah gulma yang tumbuh di daratan, seperti Cyperus rotundus.
Gulma aquatic adalah gulma yang tumbuh di air/perairan, seperti eceng gondok (Eichornia crassipes), kayu apu (Pistia stratiotes).
Berdasarkan Sifat Hidup (umur)
Gulma semusim adalah gulma yang siklus hidupnya tidak lebih dari satu tahun (annual), contohnya gulma gulma babadotan (Ageratum conyzoides).
Gulma tahunan adalah gulma yang dapat hidup lebih dari satu tahun hingga beberapa tahun (perennial), biasanya mendominasi ekosistem alami, merupakan competitor yang kuat karena memiliki akar ang pembentukkannya meluas. Beberapa contoh gulma perennial adalah Chromolaena odorata, Lantana camara dan Imperata cylindrica.
Gulma dwi tahunan atau gulma bermusim ganda adalah gulma yang memiliki siklus hidup dua tahun, umumnya terdapat di daerah temperate, gulma yang membentuk struktur vegetatif dan pada musim berikutnya membentk struktur generatif, contoh: Cyperus iria, Plantago mayor

Berdasarkan Kondisi (sifat) Lahan Tempat Tumbuh
Berdasarkan sifat lahan tempat tempat tumbuhnya, gulma dapat digolongkan menjadi gulma pada pH tinggi atau pH rendah, gulma pada tanah berlengas tinggi atau rendah, gulma yang tahan pada kadar garam tinggi, dan gulma yang tumbuh baik pada tempat terlindung cahaya atau sebaliknya. Sebagai contoh, gulma Imperata cylindrica mampu tumbuh dengan baik pada tanah sangat masam selama kondisi cahaya terbuka penuh. Gulma harendong (Melastoma malabathricum) merupakan indikator gulma di tanah masam. Gulma dari golongan pakis akan tumbuh subur pada areal yang lembab dan ternaungi. Seringkali gulma golongan pakis ini mendominasi areal perkebunan yang telah menghasilkan, karena kondisi ekologinya yang cocok.

Berdasarkan struktur batangnya
Gulma semak, merupakan gulma yang terdiri dari beberapa batang yang membentuk satu kelompok. Misalnya Lantana camara.
Gulma herba merupakan gulma kecil yang tidak berkayu. Misalnya Cleome sp
Gulma perdu merupakan gulma yang pendek namun berkayu. Misalnya Artemisia vulgaris, Hydrophila erecta.

Berdasarkan Morfologi dan Kesamaan Respon terhadap Herbisida
Gulma rumputan atau gulma berdaun sempit atau disebut sebagai gulma berdaun pita merupakan gulma dari kelompok graminae/ suku poaceae yang memiliki ciri-ciri tulang daun sejajar tulang daun utama, panjang dan lebar daun jelas berbeda. Contoh gulma golongan rumput antara lain Cynodon dactylon, Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, Imperata cylindrica, dsb.
Gulma golongan teki merupakan gulma dari famili Cyperaceae dengan ciri utama penampang batangnya segitiga. Misalnya Cyperus rotundus, Cyperus kyllingia,dsb.
Gulma berdaun lebar sebagian besar merupakan dikotil tetapi ada beberapa golongan monokotil, tidak berdaun pita, dan selain dari suku Poaceae dan Cyperacea, seperti Micania micantha, Ageratum conyzoides, Alternantherra brasiliana, dsb.
Pengertian Herbisida
Hebisida merupakan bagian dari jenis pestisida yang terdiri dari senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan atau memusnahkan gulma atau tumbuhan pengganggu. Penggunaan herbisida akan memperlihatkan pengaruh yang cepat dan nyata terhadap pengendalian gulma, dan lebih efektif digunakan bila dibandingan dengan pengendalian gulma secara mekanik ataupun fisik.
Cara Kerja Herbisida diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
Herbisida kontak. Merupakan suatu herbisida yang mampu mematikan langsung jaringan yang terkena, terutama pada bagian tanaman yang berwarna hijau. Kontak merupakan herbisida yang dapat mengendalikan gulma dengan cara mematikan bagian gulma yang terserang atau terkena langsung dengan herbisida, herbisida kontak tidak diserap dan ditraslokaikan ke dalam tubuh gulma, semakin banyak bagian gulma yang terkena maka akan semakin banyak gulma tersebut bisa mati dan menjadikan herbisida tersebut menjadi sangat efektif.
Herbisida sistemik. Penggunaan herbisida ini akan mampu diserap oleh tanman yang kemudian akan ditanslokasikan pada seluruh jaringan tumbuhan sebelum terjadinya keravunan pada tanaman budidaya. Penerapan herbisida ini akan sesuai ababila diaplikasikan pada gulma yang memiliki organ yang penting seperti alang-alang dan teki. Sistemik merupakan herbisida yang jika terkena semprot pada bagian tertentu gulma akan ditraslokasikan atau dialirkan ke daerah yang lainnya khususnya pada daerah titik tumbuh paling aktif, herbisida ini dapat diaplikasikan melalui tajuk dan tanah contohnya yang berbahan aktif glifosfat, sulfosfat 2,4 D ester, dalapon dan lain sebagainya.
Cara kerja herbisida akan dapat mempengaruhi gulma dalam :
Menghambat proses metabolisme protein. Misalnya : Dalapon dan Glyphosate.
Menghambat fotosintesis. Misalnya : golongan urea dan triazin.
Mampu membunuh gulma dengan menghambat mekanisme kerja hormon sehingga pertumbuhan gulma akan tidak normal. Misalnya : 2,4-D.
Berperan sebagai mitotic poison sehingga dapat menghambat pembentukkan sel biji normal sehingga biji gulma tidak akan berkecambah. Misalnya : Amida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar