Karakteristik
|
Pertanian Agroekologi
|
Pertanian Industrial
|
1.
Wilayah Tanam
|
Semua
lahan.
|
Tanah
datar, area irigasi.
|
2.
Penerapan sistem tanam
|
Polikultur
(beragam tanaman)
|
Monokultur
(satu jenis tanaman).
|
3.
Input
|
Pemanfaatan
nitrogen, pengendalian hama dilakukan secara biologis, organik, ataupun
tergantung pada alam.
|
Menggunakan
bahan kimia, mesin, dan eksternal input. Penggunaan benih unggul,
memanfaatkan bioteknologi.
|
4.
Hasil produksi budidaya
|
Semua
tanaman pangan.
|
Beras,
jagung, gandum dan sedikit jenis komoditas lainnya.
|
5.
Biaya
|
Relatif
lebih murah
|
Relatif
lebih mahal.
|
6.
Dampak pada lingkungan
|
Taraf
resiko rendah –sedang (nutrisi).
|
Taraf
resiko sedang- tinggi (erosi, polusi bahan kimia, hilangnya keanekaragaman
hayati, dll).
|
7.
Keahlian
|
Mengkombinasikan
berbagai disiplin ilmu.
|
Menerapkan
satu disiplin ilmu dan keahlian.
|
8.
Sumberdaya yang diperlukan
|
Ekologi.
|
Tanaman
konvensional.
|
9.
Konsep keberlangsungan pertanian berkelanjutan
|
Produktivitas,
Ketahanan, keberlanjutan, dan keadilan.
|
|
10.
Definisi
|
Penerapan
sistem pertanian berbasis ekologi dalam rangka pembangunan pertanian yang
berkonsep keberlanjutan dari hasil pertanian, lingkungan dan ekologi dengan
menerapkan pengetahuan dan metodologi yang ramah lingkungan, produktif, dan
lebih menguntungkan secara ekonomi dari pada pertanian konvensional.
|
|
11.
Dampak sosial dan ekonomi
|
Penerapan
dengan metode produksi dan konsumsi ramah lingkungan sehingga berkelanjutan dan
mudah diterima petani dapat membantu perekonomian petani skala kecil dan
masyarakat, mengurangi biaya produksi, produk pertanian sehat dan bergizi,
jaminan akses pangan merata.
|
Hilangnya
kedaulatan pangan (negara eksportir pangan menjadi negara iportir pangan),
berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan bukan pertanian berkelanjutan
rakyat, metode produksi dan varietas benih rekayasa genetika akan berakibat
pada kerentanan petani dan produsen skala kecil.
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Ratmoko,D.,
Agusta,W.,Yunus, Y.R.M.2011. Agroekologi
sebagai Solusi Kesejahteraan bagi Petani Indonesia.Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar